Kamis, 26 Januari 2012

cinta tak terbalas

gelora jiwa yang kubendung sejak dulu
hasrat kata yang begitu ingin ku syairkan
tah terdengar olehmu
hancurku

begitu besar cinta yang kupendam
tatapan harapan yang begitu sangat kutorehkan
tak terlihat olehmu
rapuhku

wahai gelora jiwa, dan hasrat kataku
dengarkan aku,
wahai cinta, dan tatapan harapanku
lihat aku, sejenak dan rasakan...

 rasakan debur gejolak jiwa ini karenamu

rasakan senyum sendu ini karena cintaku
rasakan, rasakan betapa perih memendamnya
rasakan jua cintaku karena tak terbalas olehmu...

Kamis, 09 Juni 2011

RINGKASAN CERITA CINTA ENTY


      Pagi itu adalah hari pertama aku masuk sekolah, setelah melalui masa MOSBA. Aku yang sekarang duduk di kelas 1 SMP tepatnya 12, menemukan banyak teman baru, teman yang cukup banyak dan ramah. Aku menyambut hari pertamaku masuk kelas dengan penuh semangat dan tekad ingin menjadi Guru Biologi kelaknya. Ya Biologi……! Itulah pelajaran yang aku suka dan sangat ku gemari. Hari pertama sekolah kala itu, adalah hari senin dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jam pertamanya. Karena itu adalah pertemuan pertama guru mata pelajaran Bahasa Indonesia mengawalinya dengan perkenalan. Saat itu aku masih sangat kekanak-kanakkan, nakal, polos serta belum bisa berpikiran dewasa. Apalagi mempunyai perasaan malu terhadap laki-laki atau merasakan apa yang namanya suka terhadap lawan jenis. Hanya bermain dan bercanda saja yang bisa ku lakukan.
           Hari demi hari berganti, aku semakin akrab dengan teman-teman baru ku itu, di antaranya Suci teman sebangku ku, juga DIA teman laki-laki yang sering menjahili ku. Dari semua teman ku mungkin Suci yang benar-benar paling akrab dengan ku, aku selalu berbagi cerita dengannya termasuk curhat-curhat ku kala susah dan senang. Begitupun DIA, dia ku anggap sebagai kakak untuk ku, sebab dia sangat mengerti ku dengan kedewasaannya, menghiburku saat sedih, bercanda dan bermain bersama aku dan Suci, meski terkadang DIA selalu membuat ku jengkel dengan kejahilan-kejahilannya terhadap ku.tapi degan bergantinya hari kejengkelanku berubah menjadi sebuah perasaan  yang berbeda terhadanya.perasaan yang ingin selalu dekat denganya,yang ingin selalu dihibur olehnya,bercanda bersama dengannya.awalnya perasaan ini tak pernah ku rasakan tapi semenjak aku mendengarkan ejekan teman ku dan suci teman baikku yang selalu mengejekku  dengan DIA .tapi respon DIA hanya diam saja mendengar ejekan itu dan terus bertingkah seperti tak ada masalah walaupun disetiap ejekan itu dia hanya tersenyum malu,sedangkan aku langsung menanggapinya dengan serius.semenjak ejekan itu terus terucap setiap aku kesekolah,aku menjadi malu untuk berbicara dan bercanda dengannya,dan untuk pertama kalinya aku mulai merasakan malu terhadap seorang laki-laki yang sebelumnya tak pernah aku duga sebelumnya.
                Hingga tibalah suatu waktu dimana setia anak disetiap kelas akan diambil siswa yang berprestasi mulai dari yang juara 1 sampai juara 3 untuk dipindahkan ke kelas unggulan saat itu aku mulai masuk ke kelas dua.mendengar hal itu kesepian dan kesedihanku terhadapcanda dan tawa DIA semakin besar.hingga tibalah waktunya aku untuk pindah,dikelas baruku,disana aku bertemu dangan teman baru dari setap kelas.aku masih merasakan kesepian itu,aku tak menemukan sosok yang lucu dan menyenangkan seperti dia dikelas baruku.
                Selama ini aku baru menyadari bahwa dia benar benar berarti untukku tak ada orang yang seprti DIA.bagiku dia baik hati,DIA orang menyenangka,DIA orang yang mengerti keadaan orang lain, hal itu ku buktikan saat aku benar benar membutuhkan garis untuk mengambar,dan tanpa sepengetahuan ku dia membelikanku sebuah garis lingkap dengan pensil dan keret.
                Tanpa sepengetahuan DIA aku mulai mencari tau bagaimana kehidupan dia,apa yang ia sukai dan apa keseharian dia.aku menanyakannya lewat sepupunya yang duduk dikelas satu(1)sekarang .walaupun sedikit yang aku ketahui tentang dia tapi aku senang karna bisa mengenal tentang dia.
                Sesekali setiap jam istirahat aku kekelas mereka.pada suatu hari aku ke kelas DIA lalu teman ku suci memberi tahukan kepada aku bahwa selama ini DIAorang yang aku cinta ternyata juga mencintai aku.dan suci juga tahu perasaan aku pada DIA.suci berusaha untuk membuat aku dan DIA pacaran.suci memberikan aku sepotong kertang kosong,suci berniat untuk menyuruh kumenuliskan perasaanku pada DIAorang yang aku cinta pada kertas itu.
                Tapi aku berpikir,haruskah aku berpacaran dengan DIA,aku tidak berani untuk memiliki DIA.aku sungguh takut jika suatu saat ayah dan ibuku mengetahui bahwa aku berpacaran.pastinya aku akan dimarahi oleh mereka
AKHIRNYA aku tidak menulis tentang isi hatiku pada DIA di kertas yang diberikan oleh suci.aku memilih untuk memendamnya sendiri tanpa aku harus memiliki DIA .aku meminta maaf pada suci bahwa aku sungguh tak berani untuk berpacaran dengan DIA orang yang ku cinta,dan aku berlari menuju kelasku.pada saat itu aku tak pernah ke kelas mereka baik itu suci maupun DIA
                Seiring beljalannya waktu aku mulai duduk di kelas tiga DIA juga begitu.dan  tanpa ku sadari ternyata dia sudah punya pacar dan ternyata pacarnya adalah ros yang sekelas dengan DIA dan merupakan teman sekelasku waktu kelas 1.aku tak menyangka ternyata setelah sekian lama DIA telah melupakan perasaannya pada ku.aku menjadi merasa bersalah pada DIA.karna secara tidak langsung aku telah melukai hati DIA karna aku tak menjawab yang sebenarnya tentang isi hatiku lewat kertas yang diberikan oleh suci dulu.
                Dan pada akhirnya aku sendiri yang terluka karna ketakutanku pada orang tuaku yang membuat aku melepaskan cintaku yang begitu berarti.   

KESEHATAN

MELAMUN
    Angan-angan atau lamunan sebenarnya sebentuk mimpi,hanya saja itu dilakukan ketika kita terjaga,sementara mimpi berlangsung ketika kita tertidur.itulah satu-satunya perbedaan diantara keduanya,karena keduanya berlangsung ketika kita berada dalam suatu keadaan yang sangat santai,dimana kita tidak memperhatikan apa yang terjadi di sekeliling kita.
       tunggu kelanjutan fakta mimpi dan melamun............haqnya di blogQ

PANTUN LUCU

1.buah manggis di depan kaca
   salam manis buat yang baca

2.kalo ada ayam bumbu
   jangan lupa ayam mentega
   kalo ada teman baru
   jangan lupa teman lama.

3.jangan menulis diatas kaca
   menulislah diatas meja
   jangan menangis kerna cinta
   menangislah karna dosa.

4.disana gunung disini gunung
   di tengah-tengahnya pohon jati 
   betapa hati sedang bingung
   menunggu jawaban si jantung hati

5.hilang tikar bisa di ganti
   hilang akar susah di cari
   hilang akal bisa diobati
   hilang pacar susah di cari

6.bercocok tanam sampai kekali
   sawah ladang di cangkul petani
   cowok sopan dan baik hati
   itulah yang aku cari

7.burung irian cendrawasi
   cukup sekian terima kasih.

        SAMPAI DISINI DULU YA......nantikan pantun lucu lainnya.


        












    

CERITA LEGENDA


BANDUNG BONDOWOSO
Alkisah pada zaman dahulu kala di Jawa Tengah terdapat dua kerajaan yang bertetangga,Kerajaan Pengging dan Kerajaan Baka. Pengging adalah kerajaan yang subur dan makmur, dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana bernama Prabu Damar Maya. Prabu Damar Maya memiliki putra bernama Raden Bandung Bandawasa, seorang ksatria yang gagah perkasa dan sakti. Sedangkan kerajaan Baka dipimpin oleh raja denawa (raksasa) pemakan manusia yang kejam bernama Prabu Baka. Dalam memerintah kerajaannya, Prabu Baka dibantu oleh seorang Patih bernama Patih Gupala yang juga adalah raksasa. Akan tetapi meskipun berasal dari bangsa raksasa, Prabu Baka memiliki putri yang sangat cantik jelita bernama Rara Jonggrang. Prabu Baka berhasrat memperluas kerajaannya dan merebut kerajaan Pengging, karena itu bersama Patih Gupala mereka melatih balatentara dan menarik pajak dari rakyat untuk membiayai perang.
Setelah persiapan matang, Prabu Baka beserta balatentaranya menyerbu kerajaan Pengging. Pertempuran hebat meletus di kerajaan Pengging antara tentara kerajaan Baka dan tentara kerajaan Pengging. Banyak korban jatuh dari kedua belah pihak. Akibat pertempuran ini rakyat Pengging menderita kelaparan, kehilangan harta benda, banyak di antara mereka yang tewas. Demi mengalahkan para penyerang, Prabu Damar Moyo mengirimkan putranya, Pangeran Bandung Bondowoso untuk bertempur melawan Prabu Baka. Pertempuran antara keduanya begitu hebat, dan berkat kesaktiannya Bandung Bondowoso berhasil mengalahkan dan membunuh Prabu Baka. Ketika Patih Gupolo mendengar kabar kematian junjungannya, ia segera melarikan diri mundur kembali ke kerajaan Baka.
Pangeran Bandung Bondowoso mengejar Patih Gupolo hingga kembali ke kerajaan Baka. Ketika Patih Gupolo tiba di Keraton Baka, ia segera melaporkan kabar kematian Prabu Baka kepada Putri Rara Jongrang. Mendengar kabar duka ini sang putri bersedih dan meratapi kematian ayahandanya. Setelah kerajaan Baka jatuh ke tangan balatentara Pengging, Pangeran Bandung Bondowoso menyerbu masuk ke dalam Keraton (istana) Baka. Ketika pertama kali melihat Putri Rara Jonggrang, seketika Bandung Bondowoso terpikat, terpesona kecantikan sang putri yang luar biasa. Saat itu juga Bandung Bondowoso jatuh cinta dan melamar Rara Jonggrang untuk menjadi istrinya. Akan tetapi sang putri menolak lamaran itu, tentu saja karena ia tidak mau menikahi pembunuh ayahandanya dan penjajah negaranya. Bandung Bondowoso terus membujuk dan memaksa agar sang putri bersedia dipersunting. Akhirnya Rara Jonggrang bersedia dinikahi oleh Bandung Bondowoso, tetapi sebelumnya ia mengajukan dua syarat yang mustahil untuk dikabulkan. Syarat pertama adalah ia meminta dibuatkan sumur yang dinamakan sumur Jalatunda, syarat kedua adalah sang putri minta Bandung Bondowoso untuk membangun seribu candi untuknya. Meskipun syarat-syarat itu teramat berat dan mustahil untuk dipenuhi, Bandung Bondowoso menyanggupinya.
Segera dengan kesaktiannya sang pangeran berhasil menyelesaikan sumur Jalatunda. Setelah sumur selesai, dengan bangga sang Pangeran menunjukkan hasil karyanya. Putri Rara Jonggrang berusaha memperdaya sang pangeran dengan membujuknya untuk turun ke dalam sumur dan memeriksanya. Setelang Bandung Bondowoso masuk ke dalam sumur, sang putri memerintahkan Patih Gupolo untuk menutup dan menimbun sumur dengan batu, mengubur Bondowoso hidup-hidup. Akan tetapi Bandung Bondowoso yang sakti dan kuat gagah perkasa berhasil keluar dengan mendobrak timbunan batu itu. Sang pangeran sempat dibakar kemarahan akibat tipu daya sang putri, akan tetapi berkat kecantikan dan bujuk rayunya, sang putri berhasil memadamkan kemarahan sang pangeran.
Untuk mewujudkan syarat kedua, sang pangeran bersemadi dan memanggil makhluk halus, jin, setan, dan dedemit dari dalam bumi. Dengan bantuan makhluk halus ini sang pangeran berhasil menyelesaikan 999 candi. Ketika Rara Jonggrang mendengar kabar bahwa seribu candi sudah hampir rampung, sang putri berusaha menggagalkan tugas Bondowoso. Ia membangunkan dayang-dayang istana dan perempuan-perempuan desa untuk mulai menumbuk padi. Ia kemudian memerintahkan agar membakar jerami di sisi timur. Mengira bahwa pagi telah tiba dan sebentar lagi matahari akan terbit, para makhluk halus lari ketakutan bersembunyi masuk kembali ke dalam bumi. Akibatnya hanya 999 candi yang berhasil dibangun dan Bandung Bondowoso telah gagal memenuhi syarat yang diajukan Rara Jonggrang. Ketika mengetahui bahwa semua itu adalah hasil kecurangan dan tipu muslihat Rara Jonggrang, Bandung Bondowoso amat murka dan mengutuk Rara Jonggrang menjadi batu. Maka sang putri pun berubah menjadi arca yang terindah untuk menggenapi candi terakhir. Menurut kisah ini situs Keraton Ratu Baka di dekat Prambanan adalah istana Prabu Baka, sedangkan 999 candi yang tidak rampung kini dikenal sebagai Candi Sewu, dan arca Durga di ruang utara candi utama di Prambanan adalah perwujudan sang putri yang dikutuk menjadi batu dan tetap dikenang sebagai Lara Jonggrang yang berarti "gadis yang ramping".

CERITA LEGENDA


Sangkuriang

         Pada jaman dahulu, di Jawa Barat hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu di dalam hutan. Setiap berburu, dia selalu ditemani oleh seekor anjing kesayangannya yang bernama Tumang. Tumang sebenarnya adalah titisan dewa, dan juga bapak kandung Sangkuriang, tetapi Sangkuriang tidak tahu hal itu dan ibunya memang sengaja merahasiakannya.
Pada suatu hari, seperti biasanya Sangkuriang pergi ke hutan untuk berburu. Setelah sesampainya di hutan, Sangkuriang mulai mencari buruan. Dia melihat ada seekor burung yang sedang bertengger di dahan, lalu tanpa berpikir panjang Sangkuriang langsung menembaknya, dan tepat mengenai sasaran. Sangkuriang lalu memerintah Tumang untuk mengejar buruannya tadi, tetapi si Tumang diam saja dan tidak mau mengikuti perintah Sangkuriang. Karena sangat jengkel pada Tumang, maka Sangkuriang lalu mengusir Tumang dan tidak diijinkan pulang ke rumah bersamanya lagi.
Sesampainya di rumah, Sangkuriang menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Begitu mendengar cerita dari anaknya, Dayang Sumbi sangat marah. Diambilnya sendok nasi, dan dipukulkan ke kepala Sangkuriang. Karena merasa kecewa dengan perlakuan ibunya, maka Sangkuriang memutuskan untuk pergi mengembara, dan meninggalkan rumahnya.
Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali perbuatannya. Ia berdoa setiap hari, dan meminta agar suatu hari dapat bertemu dengan anaknya kembali. Karena kesungguhan dari doa Dayang Sumbi tersebut, maka Dewa memberinya sebuah hadiah berupa kecantikan abadi dan usia muda selamanya.
Setelah bertahun-tahun lamanya Sangkuriang mengembara, akhirnya ia berniat untuk pulang ke kampung halamannya. Sesampainya di sana, dia sangat terkejut sekali, karena kampung halamannya sudah berubah total. Rasa senang Sangkuriang tersebut bertambah ketika saat di tengah jalan bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik jelita, yang tidak lain adalah Dayang Sumbi. Karena terpesona dengan kecantikan wanita tersebut, maka Sangkuriang langsung melamarnya. Akhirnya lamaran Sangkuriang diterima oleh Dayang Sumbi, dan sepakat akan menikah di waktu dekat.
Pada suatu hari, Sangkuriang meminta ijin calon istrinya untuk berburu di hatan. Sebelum berangkat, ia meminta Dayang Sumbi untuk mengencangkan dan merapikan ikat kapalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi, karena pada saat dia merapikan ikat kepala Sangkuriang, Ia melihat ada bekas luka. Bekas luka tersebut mirip dengan bekas luka anaknya. Setelah bertanya kepada Sangkuriang tentang penyebab lukanya itu, Dayang Sumbi bertambah tekejut, karena ternyata benar bahwa calon suaminya tersebut adalah anaknya sendiri.
Dayang Sumbi sangat bingung sekali, karena dia tidak mungkin menikah dengan anaknya sendiri. Setelah Sangkuriang pulang berburu, Dayang Sumbi mencoba berbicara kepada Sangkuriang, supaya Sangkuriang membatalkan rencana pernikahan mereka. Permintaan Dayang Sumbi tersebut tidak disetujui Sangkuriang, dan hanya dianggap angin lalu saja.
Setiap hari Dayang Sumbi berpikir bagaimana cara agar pernikahan mereka tidak pernah terjadi. Setelah berpikir keras, akhirnya Dayang Sumbi menemukan cara terbaik. Dia mengajukan dua buah syarat kepada Sangkuriang. Apabila Sangkuriang dapat memenuhi kedua syarat tersebut, maka Dayang Sumbi mau dijadikan istri, tetapi sebaliknya jika gagal maka pernikahan itu akan dibatalkan. Syarat yang pertama Dayang Sumbi ingin supaya sungai Citarum dibendung. Dan yang kedua adalah, meminta Sangkuriang untuk membuat sampan yang sangat besar untuk menyeberang sungai. Kedua syarat itu harus diselesai sebelum fajar menyingsing.
Sangkuriang menyanggupi kedua permintaan Dayang Sumbi tersebut, dan berjanji akan menyelesaikannya sebelum fajar menyingsing. Dengan kesaktian yang dimilikinya, Sangkuriang lalu mengerahkan teman-temannya dari bangsa jin untuk membantu menyelesaikan tugasnya tersebut. Diam-diam, Dayang Sumbi mengintip hasil kerja dari Sangkuriang. Betapa terkejutnya dia, karena Sangkuriang hampir menyelesaiklan semua syarat yang diberikan Dayang Sumbi sebelum fajar.
Dayang Sumbi lalu meminta bantuan masyarakat sekitar untuk menggelar kain sutera berwarna merah di sebelah timur kota. Ketika melihat warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira kalau hari sudah menjelang pagi. Sangkuriang langsung menghentikan pekerjaannya dan merasa tidak dapat memenuhi syarat yang telah diajukan oleh Dayang Sumbi.
Dengan rasa jengkel dan kecewa, Sangkuriang lalu menjebol bendungan yang telah dibuatnya sendiri. Karena jebolnya bendungan itu, maka terjadilah banjir dan seluruh kota terendam air. Sangkuriang juga menendang sampan besar yang telah dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh tertelungkup, lalu menjadi sebuah gunung yang bernama Tangkuban Perahu.