Sabtu, 19 Februari 2011

KOTAKU

Mencari cahaya putih di antara liku kehidupan
merabah ladang dunia dan pepohonan paku
malam seperti kudu-kuda liar
di bawah cahaya bulan dan bintang-bintang
putih bulu-bulunya,seperti salju turun di kota itu
sedangkan di sini bocah belasan tahun menahan perih
dan luka
sepanjang musim dingin ini
kemudian lenyap dalam refolusi

tinggal bahasa angin menyampaikan ke seluruh bumi
dan penduduk bumi hanya pandai berkata:
kematian begitu cinta padanya
mereka pun turut belasungkawan
cuaca buruk kota ini menjadikan ia sebagai kota mati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar